Friday 25 December 2015

Cinta yang tidak kesampaian


" Kenapa Ti, kenapa? "


" Jangan lontarkan lagi soalan Kid, aku sudah penat mencari jawapan. "


" Kau memilih untuk mengalah dalam pecintaan ini, tapi kau menolak untuk mengalah dalam kekusutan pencarian kau, kau egois Ti. Kau langsung tak memikirkan sakitnya hati aku menanggung. "


Orkid menangis semahunya. Terenjut enjut dadanya.


" Maafkan aku Kid, kasih dan sayang aku ternyata tidak mampu menewaskan takdir yang telah tertulis. Aku harus pasrah. Mengertilah Orkid. "


Tangan Setia mahu menyentuh bahu Orkid, pantas ditolak.


" Maafkan aku Kid, keikhlasan sebuah cinta yang aku ingin beri, namun mungkin tak sempurna lagi. "


" Setia, hati perempuan itu umpama kaca, sekali kau hempaskannya, kau tak kan bisa mengembalikannya kepada asal, utuh dan sempurna. "


" Aku faham Kid, aku menyesal. "


" Tapi aku mencintai kau Ti. "


Air mata mengalir lagi.


" Jangan begini Kid, takdir telah memilih bukan aku yang selayaknya untuk kau memberikan cintamu yang tulus. "


" Kau tidak mencintaiku Setia? "


Orkid masih mengharap secebis harapan.


" Sudah aku bilang Kid, usah lontarkan lagi persoalan. "


" Jawab Ti.."


Orkid mendesak.


Lama Setia kaku. Dan Orkid hanya mampu menunduk kecewa. Perih, luka menusuk nusuk jiwa perempuannya. 


" Mungkin aku yang tersalah mencintai Ti, dalam setiap pertemuan kita telah aku taruh begitu tinggi kasih yang ingin aku semi, aku tidak lelah menanam cintaku pada kau. Rupanya aku tersalah, cinta yang gigih ku tanam itu hanya menuai luka dan duka. "


Orkid ingin pergi. Melihat Setia masih setia membisu, menambah geramnya.


" Orkid.."


Seru Setia perlahan, namun dapat didengar Orkid.

Langkahan Orkid terhenti, dia berpaling.


" Aku..."


Orkid mengerutkan matanya, seakan menyalurkan keberanian untuk Setia meneruskan kata.

" Aku mencintai kau bukan untuk kau mencintaiku Kid, aku mencintai kau kerana aku ingin buktikan kewujudanku, jika cinta ini tiada maka aku tidak wujud di dunia ini..."


Setia mengeluh berat. Ahh dia memang egoistik.


Dan Orkid akhirnya pasrah.


" Kalau padaku dua hati, tak akan aku menyesal dengan cinta yang tidak kesampaian. Akan aku katakan pada hatiku itu kau tersalah pilih wahai hati yang terluka. Maka dengan seluruh harapan akan aku pandu hatiku yang satu lagi ke arah hati hati mereka, ya hati hati mereka yang ikhlas dan berani dalam bercinta. "




25/12/2015
2245