Thursday 3 November 2016

Bersajak dalam sunyi

Aku membuka buku kecil, ternyata ada sesuatu yang sayu,

" Sejak aku menyertai segerombolan kepedihan, aku jadi lupa di sana adanya persimpangan yang memberi si lapar makanan, si pendahaga minuman. Barangkali begini rasanya menjadi seorang perindu. Yang aku tahu hanya terus mengekori kepasrahan yang langsung tiada padanya harapan apatah lagi destinasi atau tujuan.. "

Lantas aku terus bersajak dalam sunyi,

" Sejambak bunga resah bersama secebis kertas kesah, aku sertakan sekali dalam bungkusan hadiah pilu, sebagai buah tangan untuk kau letakkan di hadapan kubur seorang perindu, perindu nasib yang malang. "


Bersajak dalam sunyi
3/10/16
Malam.